Ilmu ukur wilayah pdf




















Need an account? Click here to sign up. Download Free PDF. Pangeran Apriyono Subirto. A short summary of this paper. Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Ketidak teraturan ini memerlukan determinasi untuk merepresentasikan ukuran dan bentuknya. Penggambaran bentuk dan ukuran permukaan bumi merupakan bagian ilmu ukur wilayah yang menjadi turunan dari ilmu geodesi. Pemetaan dan pengukuran suatu wilayah ditentukan oleh beberapa hal diantaranya jenis alat ukur yang digunakan.

Penggunaannya pun harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pengukuran. Theodolite sendiri merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis, membuat garis lurus dan sifat datar orde rendah, serta GPS Global Positioning System yang menggunakan cara pengukuran dengan menggunakan titik koordinat.

Terdiri dari sebuah kepala kaki tiga ,tempat alat diletakkan. Tiga buah kepala kaki tiga terbuat dari kayu atau logam yang bersendi pada kepala kaki tiga.

Gambar 4. Kaki Tiga Tripod. Sumber Anonim 3. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter.

Umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar. Gambar 5. Rambu Ukur. Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian kunci. Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok titik yang akan dibidik. Arahkan lensa pada teropong pesawat.

Alat sipat datar optis kemudian diletakan di tengah-tengah antara rambu belakang dan muka. Alat sipat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Bisa digenggam.

Selain berfungsi sebagai perangkat navigasi juga bisa digunakan untuk pemetaan Maulana, Gambar 6. GPS Maulana, Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak,dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS.

Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit Maulana, Waterpass Nikon AC-2S. Diakses pada hari 15 Maret pukul Pengantar Survey dan Pemetaan 2.

Institut Sepuluh November: Surabaya. Safru, Urly. Ilmu Ukur Tanah 2: Tentang Theodolite. Sriwidodo, Kharuddin. Praktek Pengalaman Lapangan II. Universitas Negeri Semarang: Semarang. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi Farrington Pengukuran-pengukuran dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan bayangan daripada keadaan lapangan, dengan menetukan tempat titik-titik di atas permukaan bumi terhadap satu sama lainnya. Untuk mendapatkan hubungan antara titik-titik itu, baik hubungan tegak lurua, mendatar diperlukan sudut-sudut yang harus diukur dengan menggunakan teodolite.

Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar.

Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien Farrington Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel de: Erasmus Habermehl di Jerman pada , lengkap dengan kompas dan tripod.

Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Pengukuran sudut Azimuth dapat diukur dengan bantuan kompas yang ada pada pesawat theodolit lihat gambar 8b.

Yang dibaca pada skala lingkaran mendatar adalah suatu sudut yang dinamakan azimuth, dan karena menggunakan ujung utara jarum magnit, dinamakan pula azimuth magnetis. Azimuth adalah suatu sudut yang dimulai dari arah utara, searah putaran jarum jam, dan diakhiri pada ujung obyektif garis bidik atau garis yang dimaksud, dan yang besarnya sama dengan angka pembacaan Wongsotjitro, Soetomo.

Secara umum, konstruksi teodolit terbagi atas tiga bagian : 1. Bagian Atas, terdiri dari :. Lingkaran skala tegak. Nivo tabung. Nivo kotak. Sekrup gerak vertikal. Sekrup gerak horizontal. Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal.

Sekrup pengunci teropong. Sekrup pengunci sudut vertical. Sekrup pengatur menit dan detik. Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal. Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari — jari plat pada bagian bawah.

Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis — garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis — garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam.

Bagian Bawah terdiri dari :. Lingkaran skalamendatar. Sekrup repetisi. Tiga sekrup penyetel nivo kotak. Unting — unting. Sekrup pengunci pesawat dengan statif. Bagian-bagian yang penting dari alat theodolit beserta fungsinya:. Pembantu Visir : Berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan teropong ke target , untuk membantu pembidikan secara kasar.

Lensa positif yang memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil. Sumbu II : Berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar horizontal. Nivo Teropong : Digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar. Pada kebanyakan theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi. Ronsel Lensa Tengah : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci membantu menepatkan bidikan ke target.

Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca. Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A : berfungsi sebagai tempat pembacaan arah horizontal. Klem Horisontal : berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran horizontal. Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal : berfungsi menggerakkan teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci.

Penggerak Halus Limbus : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci membantu menepatkan bidikan ke target. Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat Theodolite. Kaki Statif : bagian dari statif.

Alat yang digunakan untuk berdirinya pesawat Theodolite. Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi supaya kaki statif menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak jatuh. Penggantung Unting — unting : Digunakan untuk memasang tali unting-unting. Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolite dan statif.

Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I vertical secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak. Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B : Mikroskop yang digunakan untuk membaca sudut lingkaran horizontal. Skrup Penggerak Halus Vertikal berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci. Lensa Okuler : Lensa negatif sebagai lensa mata.

Ring Pelindung Diafragma : berfungsi sebagai pelindung diafragma. Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal : tempat pembacaan Iingkaran vertikal. Tabung Sinar : membantu menyinari Iingkaran vertical. Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran.

Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical. Tripod merupakan alat pennyangga berkaki tiga untuk di letakannya alat ukur theodolit. Tripod di sebut juga kaki tiga karena tripod tersusun atas tiga tiang yang saling berikatan. Cara menggunakannya, dengan membuka ketiga kaki tersebut. Kemudian pasang alat ukur theodolit. Gambar Tripod. Secara umum Tripod terdiri atas :. Plate : tempat untuk kedudukan kamera. Shoe : tempat untuk kedudukan kamera setelah dipasang plate.

Pan Handle : Stick yang berfungsi menggerakan kamera kekanan-kiri dan keatas-bawah. Lock on-off : berfungsi membuka dan mengunci gerakan kamera. Legs : Sebutan untuk kaki tripod. Spider : berfungsi sebagai pengait legs, sehingga kedudukan tripod lebih kuat. Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 — 50 meter. Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan.

Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm. Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter.

Pita ukur umumnya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm. Roll Meter juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai ialah tingkat pemuaian dikarenakan perubahan suhu udara. Dan daya regang ialah perubahan panjang disebabkan regangan atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis Roll Meter, yang di bagi berdasarkan bahan yang dipakai dalam pembuatannya.

Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran, dan pita tidak lepas ketika mengukur. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat alangkah baiknya bila dilakukan oleh dua orang, orang pertama memegang ujung awal meteran dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran dan orang yang kedua memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus mungkin dan letakkan meteran di titik yang di tuju dan baca angka pada meteran yang tepat dititik yang dituju.

Teknik ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang di dapatkan dari hasil pengukuran dari kedua titik. Tingkat ketelitian Roll meter yaitu 0,5 mm. Posisi arah pandangan kedua mata harus lurus dan tepat ke Roll meter.

Lihat ada skala yang ada pada roll meter. Baca hasilnya. Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pumbuatanny, hal ini memudahkan kita karena kita bisa langsung menggunakannya langsung. Gambar Meteran. Payung adalah suatu benda pegang yang digunakan untuk mencegah hujan mengguyur tubuh seseorang.

Juga digunakan untuk menciptakan bayang-bayang dan mencegah terpaparnya orang oleh sinar matahari. Payung yang digunakan untuk menahan cahaya matahari disebut parasol. Dalam praktikum Ilmu Ukur Wilayah Payung digunakan untuk menghindari terjadinya undulasi pada saat pengukuran thodolit. Gambar Payung. Alat ini berwarna merah-putih dari bahan kayu atau alumunium. Fungsi dari tongkat ini dalah untuk pelurusan.

Tongkat ini terdiri atas 4 bagian: 2 merah, 2 putih berselang seling dan setiap bagian 50 cm. Setiap ujung tongkat kayu ini dipasang besi yang lancip agar mudah ditancapkan kedalam tanah. Apabila tongkat tersebut tidak dapat ditancapkan, misalnya pada jalan aspal, maka dapat digunakan bantuan tripot standar kakitiga untuk menegakkannya. Jalon adalah tiang atau tongkat yang akan ditegakkan pada kedua ujung jarak yang diukur. Jalon terbuat dan kayu, besi pipa besi , yang merupakan tongkat berpenampang bulat atau segitiga sama sisi dengan sisi 4 cm.

Pada bagian bawah jalon diberi sepatu besi agar tidak cepat rusak. Jalon dapat pula berfungsi untuk menemukan kembali titik yang berada di kejauhan, misalnya untuk diarahkan kepadanya dengan sifat datar. Panjang jalon yaitu 2 atau 3 meter dengan tebalnya kira-kira 30 mm 3 cm. Bentuk jalon bulat lebih banyak dipakai karena sudut pandangan dari semua arah adalah sama. Gambar Jalon. Berbagai jenis dan ukuran rambu yang diproduksi oleh masing-masing produsen alat ukur.



0コメント

  • 1000 / 1000